Selasa, 09 Desember 2008

Basmi Asma Dengan Makanan Sehat


Sesak napas adalah kesulitan bernapas yang disebabkan suplai oksigen kedalam jaringan tubuh tidak sebanding dengan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Hal itu dapat dilihat dengan kontraksi dari otot-otot pernapasan tambahan. Sedangkan sesak napas bisa terjadi lambat dan cepat, bersifat fisiologi dan patologi serta dapat dialami siapa saja.

Demikian dikemukan oleh Dr. Eva pandu, Sp.P dari Klinik Asma dan Pernapasan RS. Pelni Petamburan ketika dijumpai di ruang prakteknya. Menurutnya, penyebab terjadinya sesak napas disebabkan oleh kelainan jantung, paru, metabolisme dan syaraf. “Untuk sesak napas yang disebabkan oleh kelainan paru bisa asma bronkiale, radang kronis jalan napas yang ditandai oleh hiperaktivitas saluran napas yang menyebabkan terjadinya sesak berulang, mengi dan batuk. Sesak ini disebabkan tersumbat atau mengecilnya jalan napas yang dapat membaik secara spontan atau dengan pengobatan,” kata Eva.

Lebih jauh Eva menerangkan, peningkatan jumlah penyakit asma di masyarakat dalam dua-tiga dekade terakhir disebabkan adanya polusi lingkungan, urbanisasi, keturunan dan makanan. “Polusi lingkungan berupa polusi udara yang dibarengi dengan kemajuan teknologi industri yang semakin meningkat akan menjadi pemicu asma. Banyaknya orang beramai-ramai ke kota (urbanisasi), akibatnya kota jadi sempit dan sumpek, pencetus asma,”paparnya.

KONTRIBUSI MAKANAN
Sejauhmana kontribusi makanan terhadap meningkatnya penyakit asma? Eva menerangkan, sebenarnya pengaruh makanan tidak begitu dominan. “Stres dan perubahan cuaca yang sangat menjolok dapat menjadi sesak napas akhir asma. Debu yang berseliweran disekitar kita, asap dan bau-baunya jadi faktor dominan. Kontribusi makanan sangat minim sedangkan cuaca orang bisa langsung alergi,”beber Eva.

Walaupun minim, dari makanan juga dapat timbul asma. Soalnya, alergi manusia pada makanan setiap orang berbeda-beda. Tergantung tingkat sensitifitasnya. “Ada orang yang memiliki alergi dengan reaksi cepat. Namun ada juga yang lambat,” ucapnya. “Dibilang cepat, baru makan sekali sudah langsung menampakkan efeknya. Sedangkan lambat, meskipun makan dengan jumlah banyak, dampaknya baru timbul beberapa jam kemudian,” ujarnya. Sayangnya, terkadang seseorang sering menyepelekan masalah alergi. Orang yang sensitifitasnya tinggi, ia akan terganggu. Ia akan takut untuk

COBA-COBA MAKAN SESUATU YANG BISA MENYEBABKAN ALERGI
Sedangkan mereka yang sensitifitasnya rendah mungkin akan merasa tidak peduli. Pola makanan di kota-kota besar yang banyak menyajikan hidangan siap saji dan makanan kemasan (kaleng, botol, dan dus) yang praktis dibawa kemana-mana, disinyalir sebagai pemicu penyakit asma. Sebab makanan dan minuman tersebut agar awet dan tahan lama sering menggunakan zat kimia dan pengawet.
Agar terhindar Eva menyarankan untuk meng-konsumsi makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang tidak menimbulkan alergi seperti produk natural yang tidak mengandung bahan pengawet atau yang tersimpan cukup lama. “Makanan dan minuman dengan bahan pengawet dalam wadah kaleng, kotak dan botol dapat menyebabkan timbulnya asma,” terang Eva.

Disamping menghindari makanan dan minuman yang menggunakan bahan pengawet, biasakan diri untuk senantiasa melakukan pola hidup sehat dengan tidak merokok. “Bagi perokok pasif, jauhkan diri dari asap rokok,” tegas Eva. Meningkatkan kebugaran fisik dengan cara olahraga teratur juga perlu seperti senam asma dan renang yang berguna untuk melatih dan menguatkan otot-otot pernafasan. “Menyanyi dan mengaji dapat membuat pernafasan menjadi pan-jang,”tandasnya. Sumber : (www.resto.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar